25 March 2010

Paraaahh... !

Musim penghujan dan jalan rusak sudah umum jika memiliki hubungan khusus sebab-akibat. Sammma deh.. dengan yang terjadi di daerah perbukitan tempat aku tinggal bersama keluargaku.

Setiap hari selama musim penghujan ini, tiap kali kami harus “turun - naik gunung” untuk beraktivitas, melintasi jalanan rusak sudah jadi santapan yang terpaksa harus kami nikmati.

“Waduh.. awas ada gempa Buu..!” Itu hanya salah satu kalimat yang dilontarkan anak sulungku ketika harus melewati jalanan yang demikian parah kerusakannya.

Bagaimana tidak berasa seperti gempa? … Saat ban kendaraan menggilas jalan yang berlubang-lubang dalam, bahkan ada pula yang melesak ke dalam dan membuat jalanan menjadi jomplang, kendaraan dan seisinya jadi terguncang-guncang. Padahal kecepatan kendaraan sudah dikurangi hingga hampir sama dengan orang yang sedang berjalan kaki !

Selama ini jika ada jalan dihiasi lubang yang ‘menganga’ kecil, paling-paling disuapi oleh warga sekitar dengan berangkal sisa bongkaran bangunan atau yang lumayan lebih bagus, ada yang diprakarsai RT/RW sekitar untuk menambal jalan dengan plesteran. Namun kerusakan yang terjadi kali ini, rasanya paling parah.. dan butuh perhatian yang lebih besar. Bisa dibilang usaha dari warga sendiri sudah lumayan, tapi itu kan sifatnya hanya ‘penanganan sementara’. Jalanan yang jadi akses ‘naik-turun’ kami menghubungkan wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. ‘Nah lho.. siapa yang seharusnya menangani ini sihhh? Ah.. kalau soal itu mah kan gampang.. tinggal lihat batasnya aja.. dari dan sampai mana batas yang jadi tanggung jawab pihak mana. Hueheuheuheu… Kapan atuh mau diperbaikinya ?

Musim penghujan tak bisa disalahkan.. toh setiap tahun selalu ada dan sudah jadi takdirnya cuaca.

Btw, jalan yang rusak parah juga bisa memperlihatkan karakter orang ketika dia melaluinya lho...

  • Orang yang BIJAK :
          Karena setiap hari “terpaksa” harus melalui jalanan rusak, meskipun “nyareuri awak” akhirnya bersabar dan menghibur diri..

“Alhamdulillah kita cuma diberi cobaan nyeri badan karena melewati jalanan rusak parah. Masih lebih beruntung daripada orang yang terkena bencana banjir dan longsor di belahan Bandung yang lain. Setelah musim hujan selesai juga pasti dibetulkan”.
  • Orang yang HUMORIS :


“Oke.. tariiik maang… kita goyang!” Menikmati guncangan sambil menyetel musik dangdhut atau yang rada-rada nge-beat gethoo.. biar pas goyangannya!


  • Orang yang MOOD-MOOD-an :


Kalo Suasana hati lagi Riang-bahagia… “Ah jalan rusak nih… nikmatin aja deh.”

Sedang sedih : “Hiks.. hiks, duuh.. apa dosaku sampai jalanan jadi begini..?”

Sedang marah : “Brengsek.. ini jalan bikin sakit pinggang! Hhhg… gimana sih kok gak dibener-benerin?!” Mata melotot, mulut manyun.


  • Orang yang SOMPRAL bin LEBAY :


“Sompret.. lubang gak tahu diri..! Sial… terkutuk nih jalan! Kayaknya udah 7 turunan gak diberes-beresin nih ! Ditambah dengan mengabsen nama-nama satwa di kebun binatang tiap kali menggilas lubang dan bla.. bla... Mengumpat tiada habisnya!

  • Orang yang NEKAT :

Suattt sieetttt…! Biar pun jalan bikin sakit badan dan shock absorber kendaraan jadi dower… yang penting .. Ngebut Terus Panteng Kecepatan ..!

Dan.. masih buanyak lagi….

5 March 2010

Persahabatan

Pernahkah merasakan betapa hangatnya hati ketika kita disebut sebagai sahabat ? Semua keterasingan pun akan serta merta lenyap dari pikiran kita. Di sela kesibukan.. bersilaturahmi... meski hanya sekedar saling bertegur sapa melalui shoutbox..., mengunjungi blog dan berbagi senyuman lewat tulisan atau bahkan memberi komentar konyol yang menyegarkan, semua itu sudah sangat cukup untuk melengkapi keterikatan dalam persahabatan di dunia maya ini. Yang namanya sahabat tentu akan saling memaklumi jika ada kesalahan, saling memahami dan menjaga perasaan. Hmm...., indah bukan?

Di awal bulan ini, kebahagiaan mampir di hati saya karena ternyata ada sahabat yang berbagi award backlink untuk kategori friendly visitor kepada saya, sahabat saya ini sering kirim secangkir kopi via shoutbox lho! untuk menemani saat saya cari wangsit...! Hueheuheuheu.... Saya ucapkan terima kasih pada Syahida Computer. Ini adalah award pertama yang saya dapat...   

Adapun aturan main award backlink yang aku baca di blog Mas Syahid yaitu bagi siapa saja yang menerima award ini diharuskan untuk membagikannya kembali kepada sepuluh orang teman. Nah.., saya ingin berbagi award backlink ini juga kepada sahabat-sahabat saya sbb:
4.  Tuteh
5.  Fathur
10.Hana

Jangan lupa.. diambil ya awardnya.
Petunjuk selanjutnya, saya copas dari tulisan mas syahida nih..:
Teman-teman yang menerima award harus meletakkan link-link berikut ini di artikel mengenai Award ini:
 1.  Avanca Linux
 2.  Mauren's blog
 3.  Mizan's blog
 4.  Local Download
 5.  Perawatan AC
 6.  Dunia komputer
 7.  Ngeposting Ni Yee
 8.  Review Bisnis Online
 9.  SyahidaComputer 
10. Widi Amalia's Every Little Thing

Sebelum teman-teman meletakkan link-link di atas, hapus terlebih dahulu peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Peserta nomor 2 menjadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link Anda sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Tapi ingat...!!!, kalian semua harus adil dalam menjalankannya. Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya , maka jumlah backlink yang akan didapat adalah:

Ketika posisi kamu 10, jumlah backlink = 1

Posisi 9, jumlah backlink = 5

Posisi 8, jumlah backlink = 25

Posisi 7, jumlah backlink = 125

Posisi 6, jumlah backlink = 625

Posisi 5, jumlah backlink = 3,125

Posisi 4, jumlah backlink = 15,625

Posisi 3, jumlah backlink = 78,125

Posisi 2, jumlah backlink = 390,625

Posisi 1, jumlah backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang Anda inginkan. Dari sisi SEO (Search Engine Optimation) kamu sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan keuntungannya blog kalian akan mendapatkan traffic tambahan, apalagi jika ada yang meng-klik link ke blog kalian.

Oke...  mudah-mudahan award backlink ini makin mempererat tali silaturahmi.. membawa kita dalam kebersamaan...

Salam Hangat Untukmu Sahabat!

12 February 2010

Jawab Ajah..

Jangan heran kalau saya 'agak cepet' ngupdate postingan kali ini... Saya hanya mencoba menjawab 'Tag' yang diberi oleh Sahabat saya Mas eNeS. Maaf jika jawabannya agak ngawur... soalnya 'gemetaran' takut salah jawab.. kalo ada yang 'idem' sama jawaban Mas eNeS itu karena saya anggap jawabannya 'pas' dengan wangsit.. hueheuheuheu..... ;-P'. Tag-nya sebagai berikut :

1. Where is your cell phone?
Klo gak di dalam tas.. di bawah bantal.., klo belom ketemu juga mungkin ada di kotak mainan anakku (hbis suka di-oprek sih.. ;-( )

2. Relationship?
Idem dengan jawaban Mas eNeS: Selalu akur dengan siapapun selama ia manusia, hueheuheuheu... (ketawa doank yg beda.. ;-P)

3. Your hair?
Kepengennya seperti barbie... Tapi Alhamdulillah diberi yang lebih baik dan paling sesuai dengan 'casing' original Indonesia oleh Sang Pencipta.

4. Work?
Jadi supir, koki... kadang-kadang jadi tukang pijat pribadi untuk suami.

5. Your sisters and brothers?
siapapun yang baik hati dan tidak sombong sama aku, kuanggap sister and brother...

6. Your favorit thing?
Nulis apa aja... pas lagi 'good mood'. Tapi sayangnya...si 'mood'-nya gak ketemu-ketemu... gak tau tuh lari kemana..?!

7. Your dream last night?
Tidurnya gak pernah nyenyak... kebangun mulu.. jadi klo mimpi pun, mimpinya jd gak jelas!Bangun tidur langsung lupa tuuhh..

8. Your favorit drink?
Kopi Kental agak pahit... sambil nunggu wangsit!

9. Your dream car?
Mobil yang bisa ngomong, mikir, gak perlu bahan bakar, parkir sendiri, bisa dilipat dan masuk kantong baju.

10. Your shoes?
Jenis, Ukuran dan warnanya berubah-ubah, tergantung musim dan isi dompet.

11. Your fears?
Jawabannya idem juga sama Mas EneS : Takut gak diridhai Allah di dunia dan di akhirat.

12. What do you want to be in 10 years?
Kalo jadi Anak-anak lagi mungkin gak?!..

13. Who did your hang out with last week?
Sama hanger baju... di jemuran.
14. What are you not good at?
Tidur.. jarang dapat tidur yang 'berkualitas' ;( maklum... punya balita.

15. One of your wish list item?
Masuk Surga.

16. Where you grew up?
Yang jelas masih di belahan bmi kita ini.. ;-P

17. Last thing you did?
melototin tag dari Mas eNeS ini.

18. What are you wearing?
Baju lah yaww..

19. Your computer?
Gak bisa jawab.. gak ngerti yg ginian.

20. Your pet?
Gak punya.

21. Your life?
Alhamdulillah... merasa beruntung. Segala puji hanya untukMU ya ALLAH.

22. Missing?
Bulan Ramadhan di tiap tahunnya.

23. What are you thinking right now?
Besok anakku ulangan apa ya?...

24. Your car?
kyaknya sih ada, lagi diem aja... dipanggil-panggil gak nyahut tuh..;( (maaf.. kira2 nyambung nggak?)

25. Your kitchen?
Yang penting bersih.

26. Your favorit color?
Mejikuhibiniu

27. Last time you laugh?
Ini..ni... barusan..

28. Last time you cried?
Idem juga nih jawabannya sama Mas eNeS : Tiap hari menangis melihat kelakuan pemimpin yang kemaruk sementara rakyat kita banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.

29. Love?
Aku borong buwat dibagikan ke semua orang dah...

30. So who wants to share their ONEs? How about?
terserah yang mau aja deh..

31. Person elected to the tag?
siapa aja yang mau.. boleeeh.

--- The End ---

8 February 2010

Istri Beraksi…. Basmi Korupsi !

Jika berbicara mengenai korupsi, sepertinya tak akan pernah habis karena begitu banyaknya kasus korupsi yang terjadi, tercatat, terungkap, belum tuntas atau bahkan tak tertuntaskan setelah sekian lamanya. Terus terang sebagai seorang yang awam, sudah bosan rasanya telinga ini selalu mendengar berita-berita korupsi atau penyelewengan dana yang diungkap di berbagai media. Apalagi ketika menyaksikan di layar kaca berkaitan dengan proses dimintainya keterangan dari saksi-saksi oleh panitia khusus yang dibentuk menyangkut suatu kasus yang lumayan ‘panas’ yang ditayangkan sebuah stasiun televisi swasta. Yang menjadikannya lebih menarik adalah adegan adu mulut antara anggota panitia khusus yang seharusnya meminta keterangan para saksi, bukannya bekerja sama eeh.. kok malah saling bentak dan meledek bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas?! Ups.., Tentu saja yang melihat bereaksi macam-macam… yang terkaget-kaget cuma bisa mengelus dada.., ada yang hanya bisa geleng-geleng kepala saking heran dan puyeng melihatnya, bahkan ada juga yang tertawa terpingkal-pingkal sampai terasa mulas perutnya, seolah-olah melihat dagelan sarkastik yang menggelitik. Padahal yang diharapkan adalah penyelesaian dari kasusnya! Karena sudah jadi cerita lama bahwa tiap kasus korupsi membutuhkan waktu yang panjaang dan panjaaaang. Hingga kini pula berbagai cara pemberantasan pun telah dirumuskan dan dilaksanakan. Sementara korupsi bukannya berkurang, malah makin banyak saja dilakukan. Capek deeh !

Kalau harus menilai proses hukum kasus korupsi yang rumit bin ‘njelimet atau membahas tentang teknis prosedural pemberantasan ‘virus korupsi’ dari perspektif ilmu ketatanegaraan atau pun ekonomi, saya bukan ahlinya. Apalagi jika harus bermain data, ampyuuuuun deh…., memori dan primbon-primbon saya kebanyakan berisi data mengenai bumbu-bumbu dan resep-resep masakan yang efektif dan sukses saya aplikasikan di dapur. Yang jelas-jelas tidak akan jitu bahkan gak ‘nyambung untuk pemberantasan korupsi. Namun meskipun demikian,  walaupun hanya secuil, saya menyimpan sebuah solusi sederhana (jika bisa dikatakan sebagai sebuah solusi) yang sangat erat kaitannya dengan peran seorang perempuan dalam rumah tangga. 

Kita semua tahu bahwa keluarga adalah lembaga terkecil yang bisa jadi titik awal untuk memulai menanamkan nilai-nilai fundamental sebagai pondasi perilaku setiap individu yang ada di dalamnya. Tiap individu tersebut nantinya akan berinteraksi dengan masyarakat di sekelilingnya. Sehingga sudah pasti akan ada pengaruh dari lingkungan disekitarnya. Dalam kondisi yang seperti inilah kekuatan nilai-nilai yang ditanamkan dalam rumah sebagai 'ruang belajar' yang paling pertama dijalani tiap individu, akan menentukan sejauh mana pengaruh negatif akan terserap atau bahkan sama sekali ditolak oleh individu yang bersangkutan. Untuk itu dalam hal ini sangat erat kaitannya peran perempuan sebagai istri yang mendampingi seorang pemimpin keluarga (suami) dan seorang ibu sebagai guru yang paling awal menggoreskan catatan di hati dan pikiran setiap anak, sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar dan kuat untuk dapat membentuk pola hidup serta menyaring hal apa saja yang dapat masuk ke wilayah keluarganya.

Sederhana saja sebenarnya, langkah pertama yang dapat dilakukan seorang istri untuk membentengi keluarganya dari godaan korupsi, bisa juga dianggap sebagai tanda ‘peringatan dini’ untuk mencegah suami melakukan korupsi adalah dengan selalu menanyakan asal uang atau barang yang didapat suami di luar gajinya. Tentunya dengan cara yang halus dan baik tanpa menyinggung perasaan (ini dia.. hal yang perlu diperhatikan ketika bertanya… Jangan sampai lupa, sebelum bertanya-tanya, berterima kasih terlebih dahulu ketika menerimanya sebagai apresiasi atas usahanya menafkahi keluarga… intinya sih santai ajah githu lowh..!Gak terlalu repot juga kan?). Jangan pernah merasa aman dan puas karena mendapat setoran besar dan hadiah barang mewah. Telusuri dari pintu mana dan cara yang bagaimana datangnya tambahan pemasukan tersebut. Lakukan sebelum terlambat! Jangan sampai hasil korupsi menjadi darah yang mengalir dan daging yang memadatkan di tubuh keluarga kita. Tidakkah akan malu seorang suami, tatkala uang yang dia berikan kepada istrinya bukan hasil dari kerja keras dan cucuran keringatnya? Kemanakah larinya kejujuran ketika harus melakukan aksi tilep-menilep, memalak rejeki yang sebenarnya hak orang lain hanya untuk memuaskan nafsu kemewahan?! Minimal seorang suami akan malu hati untuk membohongi istri dan keluarga ketika menyadari pendampingnya amat sangat peduli mengenai asal muasal dan caranya mendapatkan rejeki.

Selanjutnya hal yang lumayan penting adalah peranan seorang istri berkenaan dengan bagaimana dia mengelola hasil yang didapat suami. Ketika istri sebagai seorang manajer keuangan sebuah keluarga tidak mampu mengatur dan menyeimbangkan pendapatan dengan tuntutan kebutuhan dan pola hidup keluarga, apalagi jika dibarengi dengan sikap menuntut yang tiada habisnya. Maka sedikit demi sedikit akan terbukalah celah itu. Di mana suami jadi tergoda untuk memenuhinya dengan cara yang salah kaprah. Jangan sampai deh.. kita diperbudak oleh keinginan-keinginan untuk memiliki segala sesuatu hanya karena jadi trend dan takut dibilang ketinggalan jaman kalau tak memilikinya. Hal yang tidak penting jadi penting! Kebutuhan yang tak semestinya jadi wajib dipenuhi. Waah.. berat diongkos bo! Bukannya tidak boleh menikmati hidup… tapi hidup ada takaran kewajarannya. Percuma jika kemewahan dunia dicicipi dari hasil tindakan korupsi! Meskipun pelakunya dapat berkelit di dunia karena tak terbukti. Urusan korupsi bukan urusan sepele tanpa sanksi. Terpikirkah balasannya di negeri akhirat yang kekal nanti?


Apabila orangtua mampu menyontohkan hal-hal yang positif dan harta yang dipergunakan bersih, manfaat lahir bathin akan dirasakan, keluarga kita terutama anak-anak yang jadi tanggung jawab orangtuanya terhindar dari hal yang kotor. Sikapnya akan jadi positif, mampu memilah-milih mana hal yang yang tidak boleh atau boleh dilakukan. Bukan tanpa aturan, sikut kanan kiri, sabet depan belakang... apalagi korupsi?!   
Tak seorang pun mau jika harus makan dari hasil korupsi. Bahkan koruptor pun sepertinya tak mau jika disebut korupsi! Mereka akan berusaha berdalih ini.. itu.. Entah karena benar-benar terserang amnesia jadi tak mampu mengingat kelakuan buruknya atau mungkin begitu kuatnya penyakit korupsi menggerogoti hati dan nurani? Sampai-sampai bagi koruptor, tindakan korupsi jadi bukan korupsi.

Sudah semestinya istri beraksi untuk basmi korupsi! Bersihkan hati, haramkan korupsi mulai dari diri sendiri .. lalu gunakan ‘pengaruh’ untuk menanamkan nilai dan tindakan anti korupsi pada keluarga sendiri terutama anak dan suami. Bayangkan.. sikap dan tindakan anti korupsi dapat berdampak sistemik (baca; berpengaruh secara meluas pada sistem. Ciieee… ciieee...  pinjam istilahnya boleh dong?!) yang menguntungkan tentunya, terhadap kehidupan bangsa jika sebagian besar keluarga di Indonesia melakukan pengendalian seperti ini? Jika sistem paling kecil sebagai dasar dibangun dengan konstruksi yang baik akan berpengaruh pada kekuatan sistem yang lebih besar yang dibangun di atasnya.  Dan wow..! Betapa besar kekuatan energi positif yang terbentuk untuk memerangi energi negatif dan mempersempit ruang gerak virus yang namanya korupsi. Bahkan Menjadi hal yang mungkin bila pada akhirnya generasi penerus kelak tak terjangkiti karena sudah diimunisasi sejak dini hingga kebal terhadap serangan penyakit korupsi. Ingatlah! Harapan akan selalu ada dan dapat menjadi kenyataan, selama masih ada yang berharap dan bertekad mewujudkannya.

Bukankah kita harus mencoba dari hal yang paling kecil dan mudah terlebih dahulu? Begitu juga dalam menanamkan sikap anti korupsi, terapkan pada kehidupan kita yang lingkupnya lebih kecil dahulu dalam rangka berusaha untuk mencapai sasaran yang lebih besar. Karena menurut saya ‘sesuatu’ yang besar sebetulnya mendapat kekuatan yang berasal dari unsur-unsur yang lebih kecil yang membentuknya.

Kedengarannya terlalu ideal dan sangat jauh dari realita yang ada sekarang…? Yaap, memang betul! Namun Setidaknya kita dapat menjadikan pemikiran yang tertuang dalam tulisan ini sebagai ‘pengingat’ bagi kita untuk segera melakukan tindakan yang tak mesti persis serupa tapi ‘mendekati’ idealnya. Mudah-mudahan curahan pikiran yang sangat sederhana ini, sedikitnya dapat bermanfaat.

Postingan ini selain untuk ‘ngupdate blog saya yang memang jarang di-update, sebetulnya spesial ditujukan untuk berpartisipasi meramaikan hajatan tahun pertama ceritaInspirasi.net. Dan judul yang saya ‘sentil’ dalam postingan tersebut di atas berkaitan dengan tema ajang kompetisi : “solusi pemberantasan korupsi ala blogger”.

Hidup anti korupsi! Anti korupsi harus tetap hidup!!!!

8 January 2010

Melepas Jerat Masa Lalu

Hari-hari yang kita lalui di tahun 2010 ini masih dalam hitungan jari saja...  tidak ada kata terlambat untuk menata kehidupan kita lebih apik lagi. Mudah2an kita sempat mengevaluasi apa saja yang telah kita lakukan pada tahun yg lalu. Pastikan bahwa hal buruk yang pernah kita lakukan tentunya diberi catatan untuk tidak dilakukan lagi. Hal yang baik tentu saja harus kita lanjutkan bahkan dengan lebih baik lagi. Atau yang tak kalah penting, patut juga untuk mengintrospeksi diri, masihkah kita terjerat sesuatu dari masa lalu? Terkadang tanpa terasa kita 'masih terikat' pada suatu pengalaman buruk. Pernahkah merasakan... bahwa kita seringkali terjebak oleh peristiwa masa lalu yang teramat sangat menyakitkan.., menyedihkan.., atau sejenisnya yang kategorinya 'Tidak Menyenangkan' atau bahasa rada seriusnya sih 'tragedi, yang sudah pasti menyisakan 'rasa sakit dan pahit-nya'. Yang paling berat adalah jika peristiwa itu sampai "menyakiti" kehidupan kita, merasuki hati dan pikiran hingga 'mau tak mau' merubah cara pandang kita secara drastis dan negatif terhadap suatu hal atau mungkin 'seseorang' dalam jangka waktu yang berkepanjangan. Dan ketika semua itu tak mampu kita tinggalkan, maka benci dan dendam kesumatlah yang jadi "teman" dan senantiasa setia mengiringi langkah kita. Melelahkan? pastinya.... Merugi? ya iyalah.. masa ya iya dong?! orang lain yang salah, kita yang ditodong (baca: merana sepanjang waktu) ... Jangan mau dong!  Lalu bagaimana agar kita tidak membuang waktu hanya untuk "menikmati" kekecewaan kita? Coba deh kita renungkan ;
  • Apabila disadari bahwa rasa kecewa itu membuat kita terus berputar-putar di lingkaran yang menyakitkan, maka tidak ada alasan untuk tetap berada di dalam lingkaran tersebut! Bangkit dan buang saja rasa kecewa serta syukuri kebahagiaan yang telah kita peroleh selama hidup kita. Bukankah TUHAN menyukai orang-orang yang bersyukur?  InshaAllah rasa syukur memicu bertambahnya nikmat hidup seseorang.
  • Berusahalah memaafkan seikhlas-ikhlasnya. Sah-sah saja jika ada yang mengatakan bahwa memberi maaf  mudah saja namun luka hati akibat dari suatu kesalahan/perbuatan yang tidak menyenangkan tidak mungkin sembuh seketika. Untuk mengurangi 'rasa sakit' itu maka, mari kita belajar memaklumi bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Saat suatu kesalahan dilakukan orang lain terhadap kita, cobalah memaafkan dan berprasangka baiklah bahwa tak akan terjadi kesalahan lagi di masa yad.
  • Ketika kita mampu berdamai dengan 'kekecewaan hati yang terpendam' disitulah kemenangan kita dan InshaAllah langkah kita akan terasa ringan untuk menapaki jalan yang terbentang di depan kita.
  • Ada sebuah nasihat (favorit saya) :
Selamatkanlah diri anda dari bayang-bayang masa lalu yang menghantui, mintalah campur tangan Tuhan untuk mengatasinya. Tak seorangpun mampu mengembalikan matahari ketempat semula ia terbit, anda juga tidak dapat mengembalikan bayi kedalam rahim ibunya atau menyimpan kembali air mata ke kelopak mata. Dengan terus menerus mengingat masa lalu serta kejadian-kejadiannya, maka anda telah memposisikan diri pada kondisi hidup yang tragis dan hidup anda masa kini dibelenggu oleh masa lalu. Jangan biarkan hati anda terkoyak hanya untuk mengenang masa lalu yang pahit. Jangan biarkan jiwa anda tertekan hanya karena memikirkan sesuatu yang sudah selesai.(DR. Aidh Abdullah Al-Qarni, MA)

Wajar jika kita merasa sulit diawalnya, ketika mengaplikasikan nasihat tersebut di atas. Anggap itu tantangan yang harus ditaklukan. Jangan menyerah! Terus berjuang mengendalikan perasaan dan pikiran kita ke arah yang lebih positif. Tatap masa depan dengan lebih optimis!


Salam Hangat dari tempat yang lumayan dingin. ;) 

22 December 2009

Terima Kasih Ibunda...


DULU... aku tak begitu mengerti 'cara'mu
Ketika kau tak setuju dengan apa yang kumau,  ku anggap kau berada jauh di seberangku.
Tapi kau menghampiriku, berikan peluk cium-mu 
Ketika aku tak suka larangan-mu, tak kudengarkan kata-katamu
Tapi kau lagi-lagi menghampiriku membisikkan kata-kata halusmu
Ketika aku tak suka saat kau mengaturku, ku anggap kau menjajahku
Tapi kau tak bosan-bosan menghampiriku, memelukku, menyanyikan lagu cintamu kepadaku.
KINI... ketika aku menjadi seorang ibu
Kumulai mengerti 'cara'mu,
Kau tak setuju bukan berarti kau tak mengerti aku,
Kau melarangku karena kasih sayangmu
Kau mengaturku karena cintamu
Menjadi seorang ibu... ternyata harus membuang egoku
Menjadi seorang ibu sepertimu... ternyata tak semudah aku melihatmu dulu.
Ibu..maafkan aku.., kini kumengerti perjuanganmu menghadapi ketidakmengertian aku tentang'caramu.
Ya Allah, kasihilah kedua orangtuaku sebagaimana mereka mengasihi aku sewaktu aku kecil.
  
  
Selamat Hari Ibu... untuk semua ibunda di muka bumi ini....
Jika kita berbicara tentang 'ibu' kata-kata tak mungkin cukup untuk melukiskannya..  Kemuliaan yang diberikan oleh Allah SWT  kepada kaum wanita begitu besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, ayah dan ibu. Namun bakti seorang anak terhadap seorang IBU lebih diutamakan.
Kata Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu -seorang shahabat Rasul yang sangat berbakti kepada ibundanya ; “Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Wahai Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Ibumu,” jawab beliau. Kembali orang itu bertanya, “Kemudian siapa?” “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanya orang itu lagi. “Kemudian ayahmu,” jawab Rasulullah. (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
Dan Kami telah mewasiatkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandung sampai menyapihnya adalah tigapuluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a : "Ya Tuhaanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Al-Ahqaf: 15)

Kita tidak mungkin melupakan jasa ibu... bayangkan saja! Bagaimana kita telah diberi kehangatan sejak berada di rahim ibu.., 'dihantarkan' ke dunia melalui perjuangannya pada saat melahirkan kita, diberi air susu yang mendarah daging di tubuh kita... dan banyak lagi yang tidak dapat diuraikan lewat untaian kata.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)

Kemuliaan seorang wanita sesungguhnya sudah tertuang dalam Alqur'an dan hadist. Untuk itu tulisan yang mengupas tentang kedudukan wanita berikut : http://muslimah.or.id/nasihat-untuk-muslimah/kedudukan-wanita-dalam-islam.html sangat perlu diketahui dan dipahami oleh kaum wanita.
Mudah2an setelah membacanya kaum wanita bisa melihat dengan jelas kapasitasnya sebagai makhluk ciptaan-Nya yang diberi kelebihan2 dan keindahan, tanggung jawab sebagai 'Madrasah Pertama' yang akan diserap oleh anak-anaknya. Subhanallah... demikian 'Besar' anugrah dari Allah SWT.

31 July 2009

Ketika Cinta datang di tempat dan waktu yang salah.... , anugrah atau ujian?

Akhirnya hati ini tergelitik juga oleh fenomena perselingkuhan yang 'makin marak' bahkan 'makin mudah' dilakukan dalam jarak yang jauh pun, dengan banyaknya media terutama teknologi komunikasi yang dapat mem-fasilitasinya ... Bentuk perselingkuhan tidak melulu bersifat perselingkuhan fisik (awalnya) namun perlu diingat bahwa setiap hubungan yang mulai mengarah ke arah yang salah itulah permulaannya.. dan seiring dengan 'nafsu manusia' (salah satu unsur yang juga diberikan Allah SWT)  levelnya akan terus meningkat....  Dan jelas dlm hal itu ada yang 'disakiti'/'tersakiti' oleh kaumnya sendiri....
Apakah ini salah satu indikasi 'kemunduran' dari moral yang sudah pasti terhubung dengan 'keimanan' yang ada di dalam individu manusia?
Ironisnya adalah tatkala yang 'menyakiti' mencari pembenaran untuk hal-hal yang dilakukannya. Ketika 'mereka' terdesak biasanya akan terjadi pembelaan diri seperti misalnya: "Bukan saya yang memulai..." atau banyak lagi kalimat2 yang sejenisnya yang dipakai untuk memutarbalikkan bahkan dengan bersembunyi dibalik kata2 yang 'arif ' sepertinya untuk menunjukkan 'empati' thd yang disakiti, padahal tersebut dilakukan hanya untuk mengurangi perasaan bersalah yang sebetulnya 'mereka' rasakan,  Dan tak jarang pula 'mereka' merasa 'diteror' oleh yang 'disakiti' ketika apa yang mereka perbuat dipertanyakan.., dan 'dinasihati'... Astaghfirullah... sesungguhnya mereka 'diteror' oleh perasaan bersalah akibat  perbuatan mereka sendiri! Karena jika 'mereka' memiliki nurani maka sesungguhnya ketika akan berbuat sesuatu yang sudah pasti akan menyakiti orang lain, maka 'mereka' akan menjauhinya BUKAN 'terbawa untuk melakukan kesalahan tsb' JANGAN PERNAH berpikiran untuk menyepakati "ini hanya antara kita berdua kan?..." atau "Jangan sampai istri/suami mu tahu... aku tidak mau melukai perasaannya" Alih-alih 'berempati'tapi melakukan hal yang kontradiktif dengan itu. Bagaimana 'tidak mau melukai'?  jika hal yang jelas melukai tetap dilakukan!? Pengkhianatan tetap pengkhianatan meskipun disepakati kedua belah pihak bahwa (tentu saja) ini 'rahasia' antara mereka. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Bukankah sudah dijelaskan dalam Alqur'an bahwa syaithan  akan melakukan pembenaran-pembenaran terhadap hal-hal yang dilarang-Nya? Ketika cinta datang pada waktu dan tempat yang salah... ITULAH UJIAN terhadap iman dan nafsu kita. Ketika kita menganggapnya anugrah dan terus dipupuk dengan saling melontarkan kata cinta, rindu dan berjuta kata yang sejenisnya, maka sudah terjadilah pengkhianatan itu.

Bagaimana menghindari hal itu? Ingatkanlah selalu dalam hati dan pikiran kita tentang Allah SWT, orang yang beriman tentunya akan bergetar ketika ingat azab Allah SWT. Sekecil apa pun kebaikan atau keburukan kita pasti diberi balasan! Ada satu kisah yang sangat menggugah hati, didalamnya terdapat hikmah mengenai kesabaran2 dlm pernikahan sesuai ajaran Islam, yang pernah saya baca : http://www.mail-archive.com/wanita-muslimah@yahoogroups.com/msg16671.html , hikmah yang diuraikan penulisnya (Yulia Artati : http://yartati.multiply.com/) dari kisah tersebut diantaranya bahwa;
  • Pernikahan adalah kesimpulan terakhir setelah seseorang mempertimbangkan semua kekurangan dan kelebihan pasangan. Tidak pada tempatnya bila setelah menikah seorang suami mengeluhkan kekurangan yang ada pada istrinya. Demikian pula sebaliknya. Masing-masing harus menerima kekurangan atau kelebihan pasangannya dengan penuh kesabaran. Pernikahan adalah sarana untuk saling melengkapi, bukan untuk saling mengalahkan.
  • Nikah adalah ikatan yang teramat suci lagi kuat, mitsaqan ghalidza,sehingga jangan dinodai dengan saling menyakiti. Dalam Alquran, kata mitsaqan ghalidza dipakai untuk menyebutkan ikatan antara Allah dengan rasul-Nya. Tidak akan pernah sukses seorang suami yang sering menyakiti istrinya. Walau awalnya bergelimang harta, sukses dalam karier, tapi pada suatu saat ia akan menemui kehancuran. Begitu pula seorang istri yang tidak taat dan selalu menyakiti suaminya, hidupnya tidak akan berkah dan bahagia.
  • Kesabaran bisa melahirkan keajaiban. Salah satunya tergambar dalam kisah tsb. Dengan kesabaran, wanita cantik yang dikisahkan mampu berbakti kepada suaminya yang berakhlak buruk. Sesuatu yang terkadang sulit dicerna oleh rasio. Tidak diragukan lagi, kesabaran adalah satu pilar penting dalam pernikahan setelah lurusnya niat. Langgeng tidaknya sebuah pernikahan sangat ditentukan oleh seberapa jauh tingkat kesabaran yang dimiliki suami istri. Makin banyak bekal kesabaran yang dimiliki, maka akan makin kokoh pula bangunan pernikahan yang dijalani. Tapi makin sedikit kesabaran yang dimiliki, maka makin besar pula kemungkinan hancurnya sebuah pernikahan.
Maka untuk langkah awal mari pedulilah terhadap sesama kita dan saling nasihat-menasihatilah...! agar tidak terjerumus 'kesalahan'. Bagi yang pernah melakukan kesalahan... Mudah2an Allah SWT memberi taufiq- Nya. Hal yang tak kalah lebih penting... bagi yang merasa pernah 'disakiti' InshaAllah kebaikan akan datang jika mampu bersabar dan melakukan hal yang sulit namun sangat LUAR BIASA mengingat rasa sakit yang pasti dirasakan ketika mengetahui segalanya tentang pengkhianatan yang terjadi dan butuh waktu lama dalam memulihkannya, yaitu MEMAAFKAN. Innallaaha ma'ashabiriin...