8 January 2010

Melepas Jerat Masa Lalu

Hari-hari yang kita lalui di tahun 2010 ini masih dalam hitungan jari saja...  tidak ada kata terlambat untuk menata kehidupan kita lebih apik lagi. Mudah2an kita sempat mengevaluasi apa saja yang telah kita lakukan pada tahun yg lalu. Pastikan bahwa hal buruk yang pernah kita lakukan tentunya diberi catatan untuk tidak dilakukan lagi. Hal yang baik tentu saja harus kita lanjutkan bahkan dengan lebih baik lagi. Atau yang tak kalah penting, patut juga untuk mengintrospeksi diri, masihkah kita terjerat sesuatu dari masa lalu? Terkadang tanpa terasa kita 'masih terikat' pada suatu pengalaman buruk. Pernahkah merasakan... bahwa kita seringkali terjebak oleh peristiwa masa lalu yang teramat sangat menyakitkan.., menyedihkan.., atau sejenisnya yang kategorinya 'Tidak Menyenangkan' atau bahasa rada seriusnya sih 'tragedi, yang sudah pasti menyisakan 'rasa sakit dan pahit-nya'. Yang paling berat adalah jika peristiwa itu sampai "menyakiti" kehidupan kita, merasuki hati dan pikiran hingga 'mau tak mau' merubah cara pandang kita secara drastis dan negatif terhadap suatu hal atau mungkin 'seseorang' dalam jangka waktu yang berkepanjangan. Dan ketika semua itu tak mampu kita tinggalkan, maka benci dan dendam kesumatlah yang jadi "teman" dan senantiasa setia mengiringi langkah kita. Melelahkan? pastinya.... Merugi? ya iyalah.. masa ya iya dong?! orang lain yang salah, kita yang ditodong (baca: merana sepanjang waktu) ... Jangan mau dong!  Lalu bagaimana agar kita tidak membuang waktu hanya untuk "menikmati" kekecewaan kita? Coba deh kita renungkan ;
  • Apabila disadari bahwa rasa kecewa itu membuat kita terus berputar-putar di lingkaran yang menyakitkan, maka tidak ada alasan untuk tetap berada di dalam lingkaran tersebut! Bangkit dan buang saja rasa kecewa serta syukuri kebahagiaan yang telah kita peroleh selama hidup kita. Bukankah TUHAN menyukai orang-orang yang bersyukur?  InshaAllah rasa syukur memicu bertambahnya nikmat hidup seseorang.
  • Berusahalah memaafkan seikhlas-ikhlasnya. Sah-sah saja jika ada yang mengatakan bahwa memberi maaf  mudah saja namun luka hati akibat dari suatu kesalahan/perbuatan yang tidak menyenangkan tidak mungkin sembuh seketika. Untuk mengurangi 'rasa sakit' itu maka, mari kita belajar memaklumi bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Saat suatu kesalahan dilakukan orang lain terhadap kita, cobalah memaafkan dan berprasangka baiklah bahwa tak akan terjadi kesalahan lagi di masa yad.
  • Ketika kita mampu berdamai dengan 'kekecewaan hati yang terpendam' disitulah kemenangan kita dan InshaAllah langkah kita akan terasa ringan untuk menapaki jalan yang terbentang di depan kita.
  • Ada sebuah nasihat (favorit saya) :
Selamatkanlah diri anda dari bayang-bayang masa lalu yang menghantui, mintalah campur tangan Tuhan untuk mengatasinya. Tak seorangpun mampu mengembalikan matahari ketempat semula ia terbit, anda juga tidak dapat mengembalikan bayi kedalam rahim ibunya atau menyimpan kembali air mata ke kelopak mata. Dengan terus menerus mengingat masa lalu serta kejadian-kejadiannya, maka anda telah memposisikan diri pada kondisi hidup yang tragis dan hidup anda masa kini dibelenggu oleh masa lalu. Jangan biarkan hati anda terkoyak hanya untuk mengenang masa lalu yang pahit. Jangan biarkan jiwa anda tertekan hanya karena memikirkan sesuatu yang sudah selesai.(DR. Aidh Abdullah Al-Qarni, MA)

Wajar jika kita merasa sulit diawalnya, ketika mengaplikasikan nasihat tersebut di atas. Anggap itu tantangan yang harus ditaklukan. Jangan menyerah! Terus berjuang mengendalikan perasaan dan pikiran kita ke arah yang lebih positif. Tatap masa depan dengan lebih optimis!


Salam Hangat dari tempat yang lumayan dingin. ;)